Maksim Kesantunan Bahasa dalam Wasiat Renungan Masa Karya Maulanasyekh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
Abstract
Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru merupakan salah satu karya fenomenal dari pahlawan nasional asal NTB yakni TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Kajian tentang wasiat tersebut telah banyak dilakukan, namun eksplorasi tentang kesantunan maksim bahasa pada wasiat tersebut belum tersentuh. Penelitian ini mengkaji bentuk-bentuk maksim yang terdapat pada karya sang ulama’. Dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif terhadap dokumen wasiat renungan masa pengalaman Baru, terungkap enam bentuk masksim kesantunan berbahasa yang digunakan oleh penyusun wasiat tersebut yakni: dari 1) maksim kebijaksanaan, 2) maksim penerimaan, 3) maksim kemurahan, 4) maksim kerendahan hati, 5) maksim kecocokan, dan 6) maksim keempatian. Maksim kesantunan berbahasa yang dipakai oleh Maulanasyeikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sangatlah tepat menjadi rujukan dalam komunikasi antara jama’ah warga Nahdlatul Wathan kepada lawan tutur terutama di media sosial untuk memperat persatuan dan kesatuan bangsa dan agama.